Hallo Sobat Daclen! Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya yang cukup dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di dunia selain Hari Raya Idul Fitri. Bukan tanpa alasan, pada Hari Raya Idul Adha hampir seluruh umat Islam di muka bumi akan mencicipi daging hasil penyembelihan hewan qurban pada Idul Adha. Penyembelihan hewan qurban ini merupakan suatu peristiwa peringatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, ketika nabi Ibrahim As yang bersedia mengorbankan putranya yang bernama Ismail sebagai wujud kepatuhan kepada perintah Allah SWT.
Namun, ketika nabi Ibrahim hendak mengorbankan putranya yakni Ismail, Allah SWT langsung menggantikannya dengan seekor domba. Hingga saat ini, momen Hari Raya Idul Adha akan dilangsungkan dengan penyembelihan hewan qurban berupa kambing, domba, atau sapi.
Memang Hari Raya Idul Adha tidak semeriah Hari Raya Idul Fitri, namun beberapa tradisi unik selalu dilakukan oleh umat muslim di Indonesia. Berikut mimin berikan fakta-fakta menarik tentang perayaan Hari Raya Idul Adha yang belum tentu kamu ketahui. Penasaran apa saja? Yuk simak informasinya hingga selesai!
Fakta menarik pertama datang dari penamaan lain dari Idul Adha. Dengan keberagaman budaya Indonesia, seringkali penamaan pun berubah-ubah hingga akhirnya kata-kata tersebut melekat di telinga masyarakat Indonesia. Beberapa sebutan lain diantaranya Hari Raya Idul Kurban, Idul Qabir, atau Lebaran Haji. Maka dari itu, sobat Daclen jangan bingung ya dengan penyebutan-penyebutan tersebut, karena sebutan tersebut sama-sama merupakan Hari Raya Idul Adha.
Tidak hanya pada momen Hari Raya Idul Fitri, biasanya pada momen Idul Adha juga dijadikan sebagai ajang silaturrahmi antar umat Islam. Sebagian orang sering berkunjung ke rumah kerabat terdekat untuk bersilaturami dan sama-sama merayakan Idul Adha. Bahkan seperti saat Idul Fitri, tidak sedikit juga yang memberikan THR kepada para saudara.
Biasanya setelah bersilaturahmi dengan mencicipi makanan-makanan khas Hari Raya Idul Adha, sore harinya ditutup dengan pengolahan daging hasil penyembelihan hewan qurban. Kebanyakan orang Indonesia mengolah daging hewan qurban tersebut menjadi sate atau gule.
Ternyata, sebagian orang banyak yang pulang kampung atau mudik pada momen Idul Adha. Meskipun tidak sebanyak pada saat Idul Fitri, namun momen Idul Adha menjadi salah satu momen baik untuk bertemu orang tua di kampung halaman. Mereka ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Meski hari libur Idul Adha tidak sepanjang Idul Fitri, namun bagi sebagian orang cukup untuk melepas rindu bersama keluarga.
Mungkin pada umumnya kita tahu ketika hewan disembelih, tentunya akan merasakan sakit yang luar biasa. Namun berbeda ketika menyembelih hewan qurban ketika Idul Adha, mereka tidak akan merasa sedikit pun rasa sakit ketika disembelih.
Beberapa penelitian sudah membuktikan, salah satunya oleh Dr. Hazim dan Profesor Wilhelm Schulze dari Hannover University, Jerman menanamkan microchip bernama EEG (Electro Encephalograph) pada sapi dewasa. EEG tersebut ditanamkan di otak untuk mengukur rasa sakit yang diterima sapi. Setelah beradaptasi, beberapa sapi disembelih sesuai dengan syariat Islam dan sebagian lagi dengan cara biasa (dipukul kepalanya). Hasilnya pun menunjukkan bahwa sapi yang disembelih dengan syariat Islam tidak merasakan sakit. Apabila sapi meronta-ronta saat disembelih, itu adalah reaksi terkejut dari otot sapi, dilansir dari pikiran rakyat.com.
Dalam menyembelih hewan qurban, persyaratan yang layak menjadi hewan qurban saat Idul Adha yaitu hewan yang diternak. Maka dari itu, di Indonesia kebanyakan hewan yang dijadikan hewan qurban untuk Idul Adha yaitu sapi, domba, atau kambing. Namun di negara lain hewan qurban cukup beragam. Terutama di negara-negara yang memiliki gurun pasir, unta yang jarang kita temui di Indonesia menjadi kategori hewan qurban. Tidak hanya unta, hewan-hewan lain seperti kerbau pun bisa dikategorikan sebagai hewan qurban.
Selain diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha, pada tanggal yang sama juga diperingati sebagai hari untuk melaksanakan ibadah haji. Proses ibadah haji ini dimulai pada 8 Dzulhijjah dan berakhir pada 12 Dzulhijjah. Maka tidak heran jika kita sering menyebut Hari Raya Idul Adha dengan Lebaran Haji, karena waktunya yang sangat bertepatan.